Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah mengizinkan saya untuk
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “BUDIDAYA TANAMAN
CABAI” dengan baik .
Saya ingin berterima kasih
kepada semua orang yang telah membantu saya untuk menyelesaikan karya tulis ini
dengan sepenuh hati dan saya mengharapkan
mendapat saran dan kritikan yang baik agar
dalam penulisan karya tulis yang akan datang akan
menjadi lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Muara
Enim, 05 September 2013
Penulis
DAFATAR
ISI
Cover
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I :
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tinjauan Penelitian
1.4
Manfaat Penelitian
1.5
Pembatasan Masalah
1.6
Meteodologi Penelitian
Bab II :
Landasan Teori
Bab III : Pembahasan
Bab IV : Hasil Penelitian
Bab V :
Penutup
5.1
Kesimpulan
5.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada para petani mengenai tahapan-tahapan
pembudidayaan tanaman cabai dan memberikan inspirasi kepada masayarakat
Indonesia di dalam dunia bisnis. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan
bahwa tanaman cabe termasuk tanaman yang
dapat ditemukan di perkarangan rumah atau kebon di perkampungan
masyarakat dengan mudah. Dalam pembudidayaan cabe digunakan media tanam/media
semai yaitu campuran
pupuk kandang yang steril dan arang sekam (1:1) , pupuk kandang juga bisa
diganti dengan tanah hitam yang subur sehingga pertumbuhan cabe bisa tumbuh
dengan bagus.
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Apa
saja yang menjadi syarat tumbuh dalam pembudidayaan tanaman cabe?
2. Bagaimana
tahapan dalam kegiatan budidaya tanaman cabai?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis
karya tulis ini adalah:
1. Mengetahui
factor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan cabai seperti media
tanamnya, persemaiannya dan pupuk.
2. Mengetahui
cara atau langkah-langkah penanaman dan pemanenan cabai.
1.4 Manfaat Penulis
Adapun
manfaat penulisan karya tulis ini:
Penulisan
ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa masukan pengetahuan bagi para
petani dan masyarakat untuk menjadi inspirasi dalam membuka usaha atau bisnis
pertanian.
1.5 Pembatasan Masalah
1.
Syarat tumbuh cabai
2.
Tahapan dalam kegiatan budidaya cabai
1.6 Metode Penelitian
Mencari informasi dibuku dan mencari informasi dengan cara browsing internet.
BAB II
Landasan Teori
Identitas cabe :
Nama Latin : Capsicum Annumm
Kerajaan : Plantae
Ordo : Solanales
Famili :Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum
Cabai
adalah buah dan tumbuhan . Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun
maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakannya. Cabai merah besar merupakan salah satu jenis
sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai
macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia.
BAB III
PEMBAHASAN
Cabai merupakan tanaman
yang dapat tumbuh dengan mudah hanya dengan menaburkan bijinya saja di
sembarang tempat, cabe sudah bisa tumbuh tetapi tempat tersebut juga harus
memenuhi syarat.
Syarat tumbuhnya adalah
harus dengan bibit yang bagus. Bibit yang bagus biasanya biji di dalam cabe
yang berada di tengahnya. Penyemaian benih harus dengan waktu yang telah
ditentukan sekitar 1 minggu. Media semai juga harus yang bagus yaitu campuran
pupuk kandang steril dan arang sekam (1:1) atau bisa diganti dengan tanah hitam
yang subur dan arang sekam (1:1).
Jika bisa tanah
dicangkul dan dibuat bedengan berukuran 1,2 m x 30 m. Tinggi bedeng 30 cm.
Jarak antar bedeng 60 cm, karena ini adalah ukuran yang cocok untuk budidaya
tanaman cabai. Taburi dengan pupuk
kandang 20 ton/ha dan kapur (bila terlalu masam) 1000-1200 ton sampai Ph 6-6.5,
kemudian diaduk dengan tanah sampai rata.
Taburi tanah dengan
pupuk bila diperlukan dengan dosis yang telah ditentukan. Pertumbuhan cabai
seharusnya mendapat sinar matahari secukupnya dan di siram 2x sehari .
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
Tahapan
dalam kegiatan Budidaya Cabai
1. Persemaian
Rumah bibit
Ø Rumah bibit terbuat dari bambu,
dengan atap plastik. Lebar 1.2 m, tinggi bagian depan 1.5 m dan bagian belakang
1 m, dan panjang sesuai dengan keperluan.
Ø Di dalam rumah bibit dibuat bangku
dari bambu yang digunakan untuk meletakkan panel bibit.
·
Alat Persemaian
Ø Tray Semai
Tray semai terbuat dari bahan
plastik /mika, yang bisa ditutup agar tetap lembab.
Ø Kertas Tissue
Kertas
tissue yang mudah menyerap air
Ø Sprayer (Hand Sprayer)
Volume
1 liter.
Ø Pinset
Digunakan
untuk transplanting y
Ø Panel bibit
Isi
50/98/128 tanaman per panel
Ø Media semai
Campuran pupuk kandang steril dan arang sekam (1:1)
·
Penyemaian Benih
Ø Letakkan 3-5 lapis kertas tissu ke
dalam tray semai, kemudian basahi dengan air secukupnya.
Ø Benih sebanyak 75-100 ditebar diatas
kertas tissue yang telah dibasahai. Kemudian tray semai di tutup .
Ø (klip/setpler) biarkan selama 3-4
hari di tempat yang tidak terkena cahaya langsung.
Ø Pertahankan agar kertas tissue
selalu dalam keadaan lembab.
·
Transplanting
Ø Isi Panel semai dengan media semai
sampai penuh, dan basahi dengan air .
Ø Benih yang sudah berkecambah
transplanting /pindahkan dari tray semai ke panel semai dengan 1 benih untuk
setiap lubang tanam.
Ø Simpan panel semai di dalam rumah
bibit sampai siap tanam (4-5 minggu).
2. Persiapan Lahan
Ø Tanah dicangkul dan dibuat bedeng
berukuran 1,2 m x 30 m.
Ø Tinggi bedeng 30 cm.
Ø Jarak antar bedeng 60 cm, digunakan
sebagai tempat pemeliharaan .
Ø Di atas bedengan taburi dengan pupuk
kandang 20 ton/ha dan kapur(bila tanah terlalu masam)
1000-1200 ton sampai pH 6-6.5,
kemudian diaduk dengan tanah sampai rata.
Ø Taburi pupuk dasar Urea, SP36, dan
KCL sesuai dengan dosis.
Ø Rapihkan kembali bedengan dan tutup
dengan mulsa plastik Hitam Perak dan kunci mulsa plastik
agar tidak sobek terbawa angin.
3. Penanaman
Ø Lubangi plastik dengan diameter 10
cm pada jarak tanam.
Ø Jarak tanam yang dipakai adalah
double row (dua baris tanaman) per bedengan dengan jarak 60 antar bedengan dan
50 cm atan tanaman dalam baisan.
Ø Sebelum penanaman dilakukan
penyiraman bedengan (di leb) sedalam 25-30 cm.
Ø Penanaman dilakukan pada bibit yang
sudah berumur 4-5 minggu, atau sudah mempunyai 3-5 helai daun.
Ø Satu lubang tanam diisi satu bibit.
Ø Pemindahan secara hati-hati jangan
sampai akar atau daunnya rusak.
4. Pemeliharaan
Ø Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman
yang tidak sehat pertumbuhannya dengan bibit baru yang kira-kira umurnya sama. Penyulaman dilakukan pada satu minggu setelah
tanam.
Ø Pengajiran
Dilakukan 7 hari setelah tanam. Ajir
terbuat dari bambu 2 x 100 cm, ditancapkan 10 cm dari pohon, ditanmankan dalam
tanah sedalam 20-30 cm dengan posisi miring keluar. Pengikatan tanaman pada
ajir dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dengan rafia.
Ø Pewiwilah
Semua tunas air dibawah cabang
pertama diwiwil. Bunga I dan II setelah cabang pertama diwiwil, bunga dan
cabang selanjutnya dipelihara
·
Pengendalian Hama dan Penyakit
Ø Pengendalian HPT dilakukan bila
perlu saja, yaitu bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit. Untuk
tindakan preventif disemprotkan pestisida setiap minggu setelah tanam dengan
insektisida atau fungisida secara bergantian, dengan dosis sesuai anjuran.
·
Penyiangan
Ø Penyiangan dilakukan secara manual dua
minggu sekali atau sesuai pertumbuhan gulma.
·
Pemupukan tambahan
Ø Pemberian pupuk tambahan dilakukan
pada 2,4,6,8 minggu setelah tanam.
·
Penyiraman
Ø Pengairan dilakukan dengan sistem
furrow, yaitu dengan mengairi parit selama 2-8 jam dengan ketinggian air 25 cm
saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam, atau disesuaikankelembaban
tanahnya.
5. Panen dan Pasca Panen
Ø Panen pertama dapat dilakukan mulai
9 minggu setelah tanam. Panen berikutnya setiap 5-7 hari sekali.
Ø Buah yang sudah dipanen segera
disortir (dipisahkan) berdasarkan grade yang dengan sesuai pesanan pasar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembudidayaan
Tanaman Cabai memiliki lima tahapan yaitu :
1. Persemaian
2. Persiapan Lahan
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5. Panen dan Pasca Panen
Budidaya cabai ini tergolong mudah
karena hanya dengan menaburkan bijinya saja tanaman bisa tumbuh dan juga tidak
perlu perawatan khusus.
5.2 Saran
Untuk para petani dan masyarakat yang ingin mencoba untuk
membudidayakan cabe harus bekerja keras dan sebaiknya harus sesuai dengan pedoman
dan tahapan yang dianjurkan agar memperoleh hasil yang kita ingingkan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar