Selasa, 19 November 2013

Peristiwa Osmosis Pada Apel




LANDASAN TEORI

Fungsi membran sel adalah sebagai pengatur keluar masuknya zat kedalam sel. Osmosis adalah perpindahan molekul-molekul air (zatpelarut) dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semi permiabel. Contoh dalam  proses osmosis diantaranya adalah apel. Apel  merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk praktikum terjadinya osmosis.Selain itu kita bisa mengetahui bagaimana setelah melalui  proses osmosis,  apel itu akan mengalami perubahan. Seperti contohnya dapat menjadi lembek, lebih lembek, dan keras. Berarti kandungan zat di dalam pelarut seperti gula dan larutan air, sehingga bisa merubah tekstur apel tersebut.

Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.

Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke dalam air garam. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat yang lebih encer.
  
Tujuan           :

1.        Untuk mengetahui dan membuktikan proses osmosis pada apel .
2.       Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada apel, yaitu antara larutan    gula, dan larutan air.


Alat-alat dan bahan serta fungsinya :

1. Gelas                                   : untuk mengukur  dan menampung air
2. Pisau                                    : untuk memotong apel
3. Sendok                                : untuk mengaduk larutan
4. Apel                                    : sebagai bahan yang diamati untuk proses osmosis
5. Larutan gula                        : sebagai larutan perendam  apel
6. Larutan air                           : sebagai larutan perendam  apel

Langkah-langkah kerja :
1.    Pembuatan larutan  :
    -Larutan gula            : campurkan ±1 sendok makan gula dan air secukupnya
    -Larutan air             : campurkan dengan air secukupnya   
2.  Cuci apel dan kemudian potong apel menjadi dua bagian sama besar.
3.  Siapkan larutan yang telah di campur dengan air.
4.  Masukkan masing-masing potongan  apel yang telah di ukur ke dalam gelas.
5.  Lakukan pengamatan setelah 3 hari  berlalu pada potongan  apel tersebut.
6. Lihat perbedaannya.


Gambar Apel sebelum


 
       

Gambar Apel sesudah




 

Tabel Hasil Pengamatan


APEL

SEBELUM PERENDAMAN

SESUDAH PERENDAMAN
Larutan gula
Warna apel           : putih
Ketinggian air      : tetap
Warna apel          : kuning
Ketinggian air     : bertambah
Larutan air
Warna apel           : putih
Ketinggian air      : tetap
Warna apel         :  kecoklatan
Ketinggian air     : berkurang

PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, potongan  apel  mengalami perubahan,  diantaranya mengalami perubahan warna, ukuran, dan tekstur.

·               Apel yang direndam ke dalam larutan gula.

Yang terjadi pada potongan  apel setelah dimasukkan ke dalam larutan gula yaitu mengalami perubahan tekstur, ukuran dan warna. Tekstur apel yang semula keras menjadi lembek, namun di bagian dalam apel masih keras dan hanya di bagian sisinya yang melembek.
Ukuran apel yang semula tetap setelah direndam ke dalam larutan gula, mengalami perubahan ukuran yang menyebabkan ukuran apel menjadi berkurang sehingga menjadi mengkerut serta apel mengalami perubahan warna. Sebelum  apel di masukan ke dalam larutan gula, apel berwarna putih namun setelah apel dimasukan ke dalam larutan gula, apel berubah warna menjadi kekuningan . Hal ini terjadi karena larutan gula bersifat hipertonis terhadap apel.

·                     Apel yang direndam ke dalam larutan air.

Yang terjadi pada potongan  apel setelah dimasukkan ke dalam larutan air apel tersebut beratnya bertmbah .Ukuran apel yang semula tetap setelah direndam ke dalam larutan gula, mengalami perubahan ukuran yang menyebabkan ukuran kentang menjadi bertambah sehingga menjadi mengembung serta apel mengalami perubahan warna. Sebelum  apel di masukan ke dalam larutan gula, apel berwarna putih namun setelah apel dimasukan ke dalam larutan gula, apel berubah warna menjadi kecoklatan  .

Kesimpulan
Osmosis merupakan bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa apel yang dimasukkan ke dalam larutan gula  mengalami penurunan berat dari berat semula. Hal ini dikarenakan air yang berada dalam bahan memiliki konsentrasi lebih rendah dari konsentrasi larutan diluarnya sehingga air yang berada dalam apel tersebut bergerak ke larutan di luarnya. Sedangkan pada apel yang dimasukkan atau direndam dalam larutan air, mengalami penambahan berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar